Zat Pengatur Tumbuh (ZPT)

Pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT) dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Interaksi antara ZPT yang diberikan dan yang diproduksi sendiri oleh sel secara endogen merupakan perimbangan yang menentukan arah pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Penambahan hormon auksin dan sitokinin eksogen mengubah level perimbangan pengatur tubuh dalam sel. Level ZPT endogen ini merupakan trigger factor untuk proses-proses pertumbuhan.

Auksin

Fungsi dari auksin yaitu memacu pertumbuhan akar, dalam konsentrasi tinggi menghambat panjang akar, menghambat pertumbuhan tunas dan mempengaruhi pemanjangan dan pembesaran sel.

Pemilihan jenis auksin dan konsentrasinya tergantung dari:

1. Tipe pertumbuhan yang dikehendaki
2. Level auksin endogen
3. Kemampuan jaringan mensintesa (memproduksi) auksin
4. Golongan zat pertumbuhan lain yang ditambahkan

Pengaruh auksin terhadap pertumbuhan jaringan tanaman diduga melalui dua cara:

1. Menginduksi sekresi ion H+ keluar sel melalui dinding sel. Pengasaman dinding sel mengakibatkan K+ diambil, dan pengambilan ini mengurangi potensial air dalam sel. Akibatnya air masuk ke dalam sel dan sel membesar.
2. Mempengaruhi metabolisme RNA yang berarti metabolisme protein, mungkin melalui transkripsi molekul RNA.

Jenis-jenis auksin sintetik / eksogen yang sering digunakan untuk tanaman atau dalam kultur jaringan yaitu:

1. IAA (Indole Acetic Acid) berat molekul 175.19
2. NAA (Naphtaleine Acetic Acid) berat molekul 186.21
3. IBA (Indole Butyric Acid) berat molekul 203.24
4. 2.4D (2.4-Dichlorophenoxy Acetic Acid) berat molekul 221.04
5. Dicamba (3.6-Dichloro Asinic Acid) berat molekul 221.04
6. Pikloram (4-Amino-3.5.6-Trichloro Picolinic Acid) berat molekul 41.46

Sitokinin

Golongan sitokinin adalah turunan dari adenin yang sangat berperan dalam pengaturan pembelahan sel dan morfogenesis. Hormon ini ada yang alami dan buatan. Pertama kali ditemukan dari DNA ikan Herring yang diautoklaf dalam larutan asam. Persenyawaan DNA tersebut ditambahkan ke media kultur tembakau dan ternyata merangsang pembelahan dan diferensiasi sel. Persenyawaan tersebut kemudian dinamakan kinetin.

Fungsi dari Sitokinin:

1. Memacu pembelahan sel
2. Menghambat perakaran
3. Memacu pertumbuhan tunas samping
4. Mencegah penuaan daun
5. Mencegah gugur daun

Jenis-jenis Sitokinin

1. Kinetin (6-Furfuril Amino Purine) berat molekul 215.25
2. Zeatin (4-Hydroxyl-3-Methyl-Trans-2-Butenyl Amino Purin) berat molekul 219.25
3. 2iP (N6-2-Isopentanyl adenin atau 6-(t,t-Dimetyl Allyl Amino Purine) berat molekul 203.21
4. BA / BAP (6-Benzyl Adenine / 6-Benzyl Amino Purine) berat molekul 225.26

Gibereline

Fungsi dari giberelin yaitu:

1. Merangsang morfogenesis
2. Merangsang pembungaan dan pembentukan buah
3. Menghambat pengakaran dan merangsang pemanjangan akar
4. Merangsang pemanjangan dan pembesaran sel
5. Merangsang inisiasi tunas samping

Bagaimana Etiolasi Itu?

Pernah mengalami tanaman berpenampilan aneh? jangkung kaya jerapah atau menjulur-julur kaya ular…. keadaan yang sering terjadi yaitu tangkai daun memanjang atau pada tanaman-tanaman merambat atau menjalar (contohnya Philodendron) batangnya yang memanjang. Keadaan ini disebut etiolasi.

Penyebab etiolasi cuma satu tanaman tersebut kurang cahaya. Tanaman yang diletakkan di dalam ruangan cenderung mengalami etiolasi. Ada juga tanaman yang tertutup oleh tanaman lain karena sangking berdesakannya penempatan banyak tanaman sehingga tanaman kecil mengalami etiolasi.

apabila ditelusuri hingga proses metabolisme dalam tanaman, etiolasi berkaitan erat dengan kinerja hormon endogen (hormon yang diproduksi sendiri). hormon yang berperan terjadinya etiolasi yaitu auksin.

Auksin memiliki peran dalam pemanjangan sel tanaman dan auksin itu sendiri sangat peka terhadap cahaya. auksin ini diproduksi di pucuk batang dan apabila terterpa cahaya akan terdegradasi (terurai) dan tidak aktif sehingga pemanjangan sel terhambat. oleh karena itu tanaman yang diletakkan di luar ruangan dan terterpa cahaya matahari akan membentuk roset (istilah petani dengan buku batang yang pendek). sedangkan tanaman yang diletakkan di luar ruangan menjadi panjang-memanjang seperti jerapah..

selain itu auksin juga berperan dalam pembengkokan batang. Keadaan ini dikarenakan hanya satu sisi batang yang terterpa cahaya dan mengakibatkan sel-selnya tidak memanjang. Pada sisi yang lain yang tidak terterpa cahaya auksin tetap aktif dan pemanjangan masih terjadi. Oleh karena itu pencahayaan untuk tanaman yang hanya datang dari arah tertentu menjadikan tanaman berbelok menuju cahaya. Yang satu ini sudah sering dibahan di sekolah dasar hingga SLTA.

Dengan uraian di atas, apabila tidak menginginkan tanaman yang jangkung dan tidak menarik, berikan cahaya yang cukup…. 🙂

Cara Membuat Hormon Tanaman Organik

Fungsi hormon bagi tanaman yaitu mengatur pertumbuhan. Tanaman dapat tumbuh dengan cepat karena ketersediaan hara dan air yang cukup serta asupan hormon dari luar yang optimum. Selain itu pengaruh lingkungan juga sangat berperan.

Secara alamiah hormon dibentuk dalam tubuh tanaman. Kerja hormon tidak pada tempat dimana hormon itu diproduksi. Sebagai contoh auksin, hormon ini di bentuk di pucuk batang dan bekerja di akar sebagai zat pengatur perakaran.

Hormon-hormon dari tanaman berada pada bagian-bagian tanaman. Hormon auksin banyak tersedia pada kecambah (toge), hormon sitokinin banyak tersedia pada hati ikan dan air kelapa dan hormon giberelin banyak tersedia di biji jagung.

Banyak hormon-hormon kimiawi yang berkembang di pasaran. Tentu sudah bukan rahasia lagi kalau yang kimiawi menyimpan ketidaktenangan akan bahayanya. Oleh karena itu cukup bijak bila penggunaan hormon tanaman organik mulai menggantinya.

Langkah-langkah membuat hormon organik yaitu:
1. Kelompokkan sumber hormon dan jangan dicampur jadi satu karena tiap hormon memiliki fungsinya masing-masing dan bisa bertolak belakang satu sama lain. Bahan pokok ini diperlukan sebanyak 1 kg.
2. Lakukan penghancuran dengan blender agar proses dekomposisi menjadi lebih cepat. Jangan lupa tambahkan 1 liter air dan 30 gram gula saat menghancurkan.
3. Saring sehingga ampas tidak terbawa agar memudahkan aplikasi dengan sprayer.
4. Fermentasikan dengan menambahkan starter seperti EM-4 sebanyak 1 tutup botol (10 ml).
5. Tutup rapat hingga hari kelima kemudian buka.
6. Buka dan tutup lagi setiap 2 hari sekali hingga hari ke 15.
7. Biarkan hingga mengendap, pisahkan cairan bening untuk diaplikasikan ke tanaman
8. Takarannya 1 tutup botol (10 ml) dicampur 2 liter air

Selamat membuat.

Link teman, serupa organik