Fungsi Tanaman Hias Sebagai Pembersih Lingkungan

Fungsi Tanaman Hias Sebagai Pembersih Lingkungan

Tanaman hias tidak hanya memiliki keindahan untuk dinikmati secara visual tetapi ada beberapa jenis tanaman yang memiliki fungsi pembersih lingkungan. Sebagai contoh yaitu Lidah mertua / tanaman ular / pedang-pedangan / Sanseviera spp. yang berfungsi sebagai tanaman penyerap racun.

Lidah mertua dapat menyerap zat-zat berbahaya yang dihasilkan dari sisa pembakaran mesin mobil atau pabrik. Polutan berbahaya ini diantaranya gas Karbon Monoksida (CO) hasil dari sisa pembakaran tidak sempurna, Karbon Dioksida (CO2), logam timbal, kloroform, benzene, xylene, formaldehyde dan trichloroethylene. Tanaman ini juga berguna sebagai filter debu dan kotoran di udara.

Tanaman ini memproduksi pregnane glicoside sebagai bahan aktif untuk mereduksi polutan yang diserapnya menjadi asam organik, gula dan senyawa amino. Proses mereduksi polutan ini yaitu proses metabolic breakdown.

Tanaman satu famili dengan Sanseviera seperti Aglaonema, Dieffenbachia, Philodendron juga dapat menyaring udara tersemar polutan. Diduga kerabat-kerabat dekatnya yang lain juga memiliki kemampuan yang sama dalam membersihkan lingkungan dari polusi. Oleh karena itu banyak tanaman famili Araceae ditanam di jalan, lingkungan pabrik, atau ruang khusus perokok sebagai anti polutan.

Tanaman-tanaman lain juga ada yang memiliki kemampuan yang sama seperti kangkung / Syngonium. Kangkung yang ditanam di lahan yang tercemar logam berat, akan menghasilkan kangkung yang tidak baik karena kondisi fisik dan rasanya tidak enak.

Dengan memakan kangkung yang tercemar kita mengalami keracunan. Contohnya kangkung yang ditanam dipinggiran sungai tercemar di Jakarta. Hal ini terjadi karena kangkung tersebut menyerap logam berat. Selain kangkung, eceng gondok juga sangat baik untuk membersihkan air tercemar dari logam berat.