Cantik nian Tanaman Merambat si Bunga Hoya

Cantik nian tanaman merambat si bunga hoya | Horteens ^_^

Kecantikan bunga tidak hanya milik bunga mawar saja, ternyata tanaman merambat si bunga hoya juga memiliki kecantikan tersendiri. Mari kita lihat sosok bunga hoya yang mungkin tidak umum dan seterkenal bunga-bunga tersebut.

Bunga hoya memiliki nama latin Hoya carnosa. Morfologi tanamannya yaitu tanaman merambat atau disebut dengan istilah “liana”. Bunga ini termasuk tanaman dikotil, memiliki daun berdaging yang tebal dan dilapisi lilin sehingga kaku.

tanaman hias, tanaman merambat, tanaman pergola, bunga hoya, hoya carnosa

Bunga hoya termasuk bunga majemuk karena memiliki banyak bunga dalam satu rumpun. Ukuran bunga cenderung kecil, tapi karena banyak jadi terlihat besar dan indah. Bunga hoya sangat unik, bunga ini sebagian “berdaging” tebal dan dilapisi lilin. Sebagian bunga hoya juga ada yang berbulu.

Warna bunga hoya sangat beragam. Anda bisa mencari keanekaragaman bunga hoya di Google dengan kata kunci “bunga hoya”. Warna bunga yang umum dan mudah dijumpai di tukang tanaman yaitu warna merah muda, sedangkan warna lainnya seperti merah darah, orange, kelabu dan belang-belang biasanya termasuk hoya spesies dan belum dibudidayakan.

Bila anda tertarik dengan bunga hoya untuk menjadi hiasan halaman Anda, silahkan Anda mencarinya ke Ciapus – Bogor. Di sana Anda dapat menemukan tanaman ini, walau tidak semua pedagang membudidayakannya sih hehehe…

Bila Anda menyukai tas handmade ==> tapi buat wanita ya.. hehehe…, bunga hoya juga dijadikan stilasi hiasan tas. Silahkan Anda lihat stilasi Bunga Hoya di AnekaTasLucu.Com.

Flora Heliconia, bukan asal pisang

Bicara tentang banana, yang pasti heliconia bukan buah berwarna kuning kehijauan. Heliconia yang saya bicarakan yakni nama bunga yang menurut aku pribadi amat menawan. Tumbuhan hias ini umumnya dimanfaatkan sebagai tumbuhan landscape paling utama guna border plant. Kadang-kadang digunakan pula sebagai wall plant <== istilah ngarang, maksud ane tumbuhan ini untuk menutup dinding yang punya kesan kaku hihihi… 🙂

Bila dipandang sepintas, tanaman heliconia tidak berbeda jauh dengan pisang, batang berpelepah, daun lebar dengan pertulangan sejajar. Namun, ukuran flora heliconia sangat lebih kecil jika disamakan tumbuhan banana.

Sebab heliconia merupakan tumbuhan kembang, aku bahas mengenai bunganya aja yah… 🙂 Bunga heliconia sesungguhnya tidak memikat sedikit pun, daya tariknya ada di pelindung kembang / selundang bunga atau bractea. Elemen inilah yang begitu mempesona bagi serangga dan apalagi manusia <== ya iyyallah..

bunga heliconia, pisang hias, pisang-pisangan, kembang heliconia, bractea heliconia, selundang bunga

Selundang bunga memiliki bentuk & warna yang bermacam-macam. Sebagian besar yang saya tahu bentuknya mirip capit udang dan tipis, tetapi ada juga selundang yang tebal “berdaging”. Warna kuning kehijauan condong mendominasi di pasaran sehingga memiliki kesan “biasa”, ada juga yang warna marah menyala. Menurutku yang merah ini keren banget!!!

Dari type pertumbuhan bunga juga dibedakan jadi 2 yakni bunga menjuntai & tegak ke atas. Kedua jenis kembang ini dapat dimanfaatkan sebagai kembang hias di acara-acara resmi seperti pengantin, prasmanan, syukuran dsb. Akan tetapi jenis tegak yang paling banyak untuk bunga potong (yang menjuntai digunakan dengan batang tumbuhannya).

Terutama saking indahnya bunga heliconia ini (walau beberapa saja yang menurutku cantik hahaha) bunga heliconia dijadikan salah satu stilasi (kesenian gambar dengan menyederhanakan bentuk) dalam desain tas handmade. Ingin tahu menyerupai apa? Silahkan anda lihat pada stilasi heliconia.

Fungsi Tanaman Hias Sebagai Pembersih Lingkungan

Fungsi Tanaman Hias Sebagai Pembersih Lingkungan

Tanaman hias tidak hanya memiliki keindahan untuk dinikmati secara visual tetapi ada beberapa jenis tanaman yang memiliki fungsi pembersih lingkungan. Sebagai contoh yaitu Lidah mertua / tanaman ular / pedang-pedangan / Sanseviera spp. yang berfungsi sebagai tanaman penyerap racun.

Lidah mertua dapat menyerap zat-zat berbahaya yang dihasilkan dari sisa pembakaran mesin mobil atau pabrik. Polutan berbahaya ini diantaranya gas Karbon Monoksida (CO) hasil dari sisa pembakaran tidak sempurna, Karbon Dioksida (CO2), logam timbal, kloroform, benzene, xylene, formaldehyde dan trichloroethylene. Tanaman ini juga berguna sebagai filter debu dan kotoran di udara.

Tanaman ini memproduksi pregnane glicoside sebagai bahan aktif untuk mereduksi polutan yang diserapnya menjadi asam organik, gula dan senyawa amino. Proses mereduksi polutan ini yaitu proses metabolic breakdown.

Tanaman satu famili dengan Sanseviera seperti Aglaonema, Dieffenbachia, Philodendron juga dapat menyaring udara tersemar polutan. Diduga kerabat-kerabat dekatnya yang lain juga memiliki kemampuan yang sama dalam membersihkan lingkungan dari polusi. Oleh karena itu banyak tanaman famili Araceae ditanam di jalan, lingkungan pabrik, atau ruang khusus perokok sebagai anti polutan.

Tanaman-tanaman lain juga ada yang memiliki kemampuan yang sama seperti kangkung / Syngonium. Kangkung yang ditanam di lahan yang tercemar logam berat, akan menghasilkan kangkung yang tidak baik karena kondisi fisik dan rasanya tidak enak.

Dengan memakan kangkung yang tercemar kita mengalami keracunan. Contohnya kangkung yang ditanam dipinggiran sungai tercemar di Jakarta. Hal ini terjadi karena kangkung tersebut menyerap logam berat. Selain kangkung, eceng gondok juga sangat baik untuk membersihkan air tercemar dari logam berat.

Perkenalan Teknik Kultur Jaringan Tanaman

Kultur jaringan adalah metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti protoplasma, sel, sekelompok sel, jaringan dan organ, serta menumbuhkannya dalam kondisi aseptik, sehingga bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman lengkap kembali.

Pada mulanya, orientasi teknik kultur jaringan hanya pada pembuktian teori totipotensi sel yaitu setiap sel dapat berkembang menjadi individu baru. Kemudian teknik kultur jaringan berkembang menjadi sarana penelitian di bidang fisiologi tanaman dan aspek-aspek biokimia tanaman.

Perbanyakan mikro merupakan penerapan kultur jaringan yang fungsinya seperti perbanyakan vegetatif tadisional hanya saja bagiannya yang diperbanyak sangat kecil. Ketika tanaman telah menjadi tanaman lengkap, penanaman kemudian dilakukan di lapang dengan melalui proses aklimatisasi (pengadapsasian lingkungan). Tujuan perbanyakan mikro ini untuk menghasilkan tanaman dalam jumlah yang banyak dalam waktu singkat dan sesuai dengan bahan induk.

Selain itu teknik kultur jaringan dapat dimanfaatkan untuk memanipulasi tanaman yaitu:

1. Manipulasi jumlah kromosom dengan bahan kimia atau meregenerasikan jaringan tertentu dalam tanaman seperti endosperm 3n.
2. Menciptakan tanaman haploid atau double haploid yang homogen melalui kultur anther atau mikrospora.
3. Polinasi in vitro dan pertumbuhan embrio yang secara normal abortus / gugur.
4. Hibridisasi somatik (penggabungan sel tubuh) melalui fusi protoplas.
5. Variasi somaklonal (keragaman genetik sel tubuh).
6. Transfer DNA atau organel untuk memperoleh sifat tertentu.

Kultur jeringan memang diakui sebagai metode yang modern dalam perbanyakan tanaman. Jenis tanaman yang secara ekonomi menguntungkan sudah banyak diperbanyak dengan teknik ini. Namun ada harus disadari ada jenis-jenis tanaman yang tidak menguntungkan dengan metode ini, misalkan multiplikasi rendah (proses memperbanyak diri), langkah yang ditempuh terlalu rumit atau terlalu tinggi penyimpangan genetiknya (mutasi).

Pada prinsipnya kultur jaringan sangat perlu dilakukan pada tanaman-tanaman yang memiliki kondisi sebagai berikut:

1. Persentase perkecambahan benih sangat rendah
2. Tanaman hibrida yang berasal dari tetua menunjukkan mandul
3. Hibrida-hibrida unik
4. Perbanyakan pohon-pohon elite atau pohon untuk batang bawah
5. Tanaman yang selalu diperbanyak secara vegetatif.

Teknik kultur jaringan juga bermanfaat dalam perbanyakan massal dalam waktu singkat dan hasilnya sama seperti tanaman induk. Pengerjaannya yang dilakukan di laboratorium tidak dipengaruhi musim, iklim dan lingkungan. Dengan bagian kecil dari tanaman induk dapat menghasilkan populasi yang besar.

Hasil perbanyakan ini juga bebas patogen bakteri, cendawan, maupun virus. Tidak membutuhkan banyak lahan untuk perbanyakan dan dapat disimpan dalam waktu lama (pengawetan). Selain itu dapat menghasilkan tanaman tak terduga seperti kimera / variegata memiliki nilai jual tinggi di dunia tanaman hias.

Bedding Plants

Coleus

Coleus merupakan salah satu jenis tanaman hamparan yang termasuk dalam family Lamiaceae. Coleus adalah tanaman yang suka tumbuh pada tempat dengan cahaya yang terang, cukup, berada pada suhu antara 60° – 65°F (15° – 18°C), dan tidak akan tumbuh pada suhu di bawah 55°F (13°C). Tanaman ini memerlukan banyak air ketika tumbuh bila berada pada musim panas dan kadang-kadang akan mengeluarkan airnya melalui permukaan daun ketika terlalu banyak air.

Tanaman Coleus membutuhkan nutrisi tiap minggu selama musim pans jika kondisinya sehat dan kokoh, tetapi hanya sekali atau dua kali selama musim dingin. Jika tanaman ini sakit, maka perlu diberikan pencahayaan yang cukup, temperature yang cukup hangat, serta menghindarkannya dari air.

Continue reading

Aglaonema Tanaman Berdaun Indah

Aglaonema commutatum

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Alismatales
Famili : Araceae
Genus : Aglaonema

PENDAHULUAN

Aglaonema atau Sri Rejeki merupakan tanaman hias populer yang termasuk dalam famili Araceae (talas-talasan), Genus Aglaonema memiliki sekitar 30 spesies dan mempunyai nilai ekonomis tinggi. Keindahan tanaman Aglaonema terletak pada komposisi warna daunnya.

Habitat asli Aglaonema yaitu hutan hujan tropis, tumbuh baik pada daerah yang memiliki intensitas penyinaran rendah dan kelembaban tinggi sehingga dikelompokkan dalam tanaman indoor plant. Tanaman ini memiliki perakaran serabut dan batang tidak berkambium (berkayu). Pertulangan daun menyirip serta memiliki pembuluh pengangkut (xylem dan floem) yang tersusun secara acak.

Aglaonema merupakan tanaman tahunan (annual). Akibat permintaan yang tinggi dari konsumen, tanaman hias ini telah banyak dibudidayakan di pulau Jawa. Kini bermacam Aglaonema hibrida telah dikembangkan dengan penampilan tanaman yang sangat menarik dengan bermacam-macam warna, bentuk, dan ukuran daun sehingga jauh berbeda dari spesies alami.

Continue reading

Bagaimana Etiolasi Itu?

Pernah mengalami tanaman berpenampilan aneh? jangkung kaya jerapah atau menjulur-julur kaya ular…. keadaan yang sering terjadi yaitu tangkai daun memanjang atau pada tanaman-tanaman merambat atau menjalar (contohnya Philodendron) batangnya yang memanjang. Keadaan ini disebut etiolasi.

Penyebab etiolasi cuma satu tanaman tersebut kurang cahaya. Tanaman yang diletakkan di dalam ruangan cenderung mengalami etiolasi. Ada juga tanaman yang tertutup oleh tanaman lain karena sangking berdesakannya penempatan banyak tanaman sehingga tanaman kecil mengalami etiolasi.

apabila ditelusuri hingga proses metabolisme dalam tanaman, etiolasi berkaitan erat dengan kinerja hormon endogen (hormon yang diproduksi sendiri). hormon yang berperan terjadinya etiolasi yaitu auksin.

Auksin memiliki peran dalam pemanjangan sel tanaman dan auksin itu sendiri sangat peka terhadap cahaya. auksin ini diproduksi di pucuk batang dan apabila terterpa cahaya akan terdegradasi (terurai) dan tidak aktif sehingga pemanjangan sel terhambat. oleh karena itu tanaman yang diletakkan di luar ruangan dan terterpa cahaya matahari akan membentuk roset (istilah petani dengan buku batang yang pendek). sedangkan tanaman yang diletakkan di luar ruangan menjadi panjang-memanjang seperti jerapah..

selain itu auksin juga berperan dalam pembengkokan batang. Keadaan ini dikarenakan hanya satu sisi batang yang terterpa cahaya dan mengakibatkan sel-selnya tidak memanjang. Pada sisi yang lain yang tidak terterpa cahaya auksin tetap aktif dan pemanjangan masih terjadi. Oleh karena itu pencahayaan untuk tanaman yang hanya datang dari arah tertentu menjadikan tanaman berbelok menuju cahaya. Yang satu ini sudah sering dibahan di sekolah dasar hingga SLTA.

Dengan uraian di atas, apabila tidak menginginkan tanaman yang jangkung dan tidak menarik, berikan cahaya yang cukup…. 🙂

Perbanyakan Tanaman Cara Stek Menggunakan Hormon Auksin dengan Metode Perendaman

Hormon auksin dikenal sebagai zat pengatur pertumbuhan yang dapat mempercepat muncul dan berkembangnya akar tanaman. Hormon auksin terdiri dari beberapa jenis, diantaranya IAA, IBA dan NAA. Hormon ini banyak digunakan ketika melakukan perbanyakan tanaman salah satunya dengan cara stek. Umumnya aplikasi auksin saat melakukan stek yaitu dengan cara mengoleskannya pada luka akibat potongan dimana pada luka tersebut diharapkan akar akan tumbuh.

Selain metode tersebut, pada perbanyakan dengan stek dikenal pula metode perendaman. Jenis metode perendaman ada beberapa macam yaitu perendaman sebagian, keseluruhan atau total dan yang terakhir perendaman cepat.

Perendaman Sebagian
Perendaman sebagian telah umum dilakukan oleh petani tanaman hias tetapi masih sebagian kecil yang menggunakan auksin sebagai pemacu pertumbuahn akarnya. Maksud perendaman sebagian yaitu cara stek dengan merendam batang saja tanpa mengikutkan tajuknya.

Stek Perendaman Auksin01

Umumnya petani beranggapan tanpa penambahan obat-obatan pun stek mudah tumbuh. Anggapan tersebut memang benar tapi ada beberapa kelemahan jika tidak menggunakan ZPT yaitu waktu muncul akar tidak seragam, pertumbuhan lambat dan kualitas akar tidak baik dan tidak seragam sehingga tidak dapat digunakan untuk target produksi masal. Selain itu, tidak semua jenis tanaman dapat dengan mudah berakar hanya dengan perendaman menggunakan air saja, ada tanaman-tanaman tertentu yang sulit berakar dan membutuhkan perlakuan auksin untuk merangsangnya.

Metode perendaman ini menggunakan konsentrasi yang rendah untuk menginduksi akar (menumbuhkan akar) yaitu 1/4 hingga 1/2 dari konsentrasi normal. Penentuan konsentrasi tergantung dari lamanya bahan stek direndam dan jenis tanamannya. Semakin lama perendaman semakin kecil konsentrasi yang dianjurkan. Semakin sulit berakar suatu tanaman semakin besar konsentrasi yang digunakan.

Secara umum metode ini melalui 2 tahap yaitu perendaman menggunakan auksin selama 1-2 hari kemudian dilanjutkan dengan perendaman menggunakan air tanpa auksin hingga akar tumbuh. Perlakuan 2 tahap ini dimaksudkan agar tanaman tidak mengalami kerusakan akibat keracunan auksin mengingat bahan ini merupakan bahan kimia.

Perendaman Keseluruhan atau Total

Perendaman total yaitu merendam seluruh bagian tanaman termasuk tajuk ke dalam larutan auksin. Metode ini biasa dilakukan untuk perbanyakan tanaman dengan bahan stek pucuk atau batang muda dari tanaman-tanaman herba. Konsentrasi yang digunakan pada metode ini sama dengan metode perendaman sebagian hanya saja waktu yang diperlukan sedikit lebih cepat.

Stek Perendaman Auksin02

Perlu diperhatikan pada perbanyakan ini yaitu suhu air. Air yang terasa dingin apabila disentuh adalah air yang tidak baik digunakan untuk perbanyakan cara ini. Air ini merupakan air yang suhunya lebih dingin dari suhu tanaman dan dapet mengakibatkan stomata menutup sehingga auksin tidak dapat masuk melaluinya.

Selain tiu perlu diperhatikan waktu dan suhu lingkungan, udara yang dingin mengakibatkan efekyang sama. Waktu yang baik yaitu pada pagi hari ketika udara mulai hangat dan stomata mulai membuka. Perlakuan pada sore hari sebaiknya dilakukan sebelum cahaya matahari mulai meredup yaitu sebelum jam 5 sore.

Perendaman Cepat
Metode ini sama seperti perendaman sebagian yaitu merendam batang stek, hanya saja konsentrasi auksin yang diberikan lebih besar yaitu 3-4 kali dari konsentrasi normal. Waktu perlakuannya pun sangat cepat yaitu 2-3 detik saja dibandingkan perendaman total yang membutuhkan waktu 1-2 jam.

Stek Perendaman Auksin03

Tanaman Pucuk Berwarna putih, Kuning atau Merah

Dunia tanaman hias memiliki beragam keunikan mulai dari keunikan bentuk dari kristata, daun kriting atau cabang banyak, keunikan warna pada variegata / kimera serta keunikan pucuk putih, kuning atau merah. Keunikan pucuk putih, kuning atau merah (setelah ini akan disebut pucuk berwarna) ini dipisahkan dari variegata karena sifatnya yang tidak stabil / dapat balik ke warna asal apabila organ telah mencapai kedewasaan tertentu.

S6303705

Sebenarnya semua tanaman merupakan pucuk berwarna, hanya saja tanaman hijau pucuknya berwarna hijau pula (berwarna lebih muda). Fenomena pucuk berwarna merupakan suatu ciri khas dari tanaman yang menandakan organ tanaman itu (daun) masih muda. Dengan demikian tanaman pucuk berwarna memiliki gen yang unik dan dapat dikatakan berbeda dengan tanaman sejenis. Gen-gen ini akan mengekspresikan warna yang berbeda pada saat muda dan berubah kembali menjadi hijau ketika dewasa. Tidak ada yang aneh pada gen ini dan kemungkinan terbentuk bukan karena mutasi tetapi karena individu yang berbeda atau dapat pula dimungkinkan karena pengadaptasian terhadap lingkungan yang panjang. Bagi saya semua jawaban dikembalikan kepada sang pencipta. Namun yang pasti, tanaman pucuk berwarna merupakan fenomena unik dan menarik.

jenmanii pucuk merah

Tanaman berwarna bisa dikatakan tidak seumum dan sebanyak tanaman pucuk tidak berwarna. Namun tanaman ini dapat diperbanyak secara vegetatif dan menghasilkan tanaman yang menyerupai induknya, tidak seperti variegata yang menghasilkan keturunan yang berbeda hingga 3 kemungkinan. Tanaman berwarna ini diperbanyak dengan cara stek daun atau batang, cangkok, merunduk atau sebagainya.

Perbanyakan tanaman pucuk berwarna melalui perkawinan tidak menjamin hasil yang diperoleh menyerupai induknya, karena sifat dari perkawinan adalah memadukan kedua sifat induknya. Ekspresi genetik dari hasil perkawinan dipengaruhi oleh sifat dominan-resesif suatu gen di dalam sel. Sel dikatakan dominan apabila ekspresi gennya menutupi ekspresi gen lain sehingga ekspresi gen resesif tidak akan muncul. Seperti contoh mangga manis resesif dikawinkan dengan mangga masam dominan, maka ekspresi gen yang akan muncul pada keturunannya yaitu mangga masam. Namun tidak hanya sebatas dominan-resesif suatu gen, masih banyak yang mempengaruhi ekspresi keturunan.

Dengan informasi di atas, tanaman pucuk putih merupakan tanaman unik sehingga dalam dunia tanaman hias tanaman ini memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan tanaman lain. Penampilan pucuk putih sangat menarik karena secara visual terlihat perbedaan warna yang kontras, misalkan warna putih/kuning diantara hijau (zamio golden), warna kuning diantara merah (jenis puring-puringan), atau warna merah diantara hijau (Anthurium pucuk merah). Warna yang berbeda itupun tidak hanya bercak, tetapi warna keseluruhan dari daun muda (karenanya dinamakan pucuk berwarna). Hal ini berbeda dengan variegata yang umumnya menampilkan warna bercak.

DSCF3402

Berdasarkan pengamatan saya, ekspresi pucuk berwarna dapat dipengaruhi oleh jenis media yang digunakan. Seperti yang terjadi pada Zamio saya di atas menggunakan media pakis menghasilkan pucuk berwarna yang lebih kontras dibandingkan menggunakan media campuran kompos dan tanah ( sama-sama tanaman hasil perbanyakan vegetif dari induk yang sama) yang menghasilkan warna tidak begitu kontras. Waktu perubahannyapun berbeda, penggunaan pakis lebih lama merubah pucuk berwarna menjadi hijau sedangkan penggunaan kompos dan tanah lebih cepat. Selain itu, ketersediaan cahaya matahari juga mempengaruhi. Peletakan tanaman pada tempat bercahaya melimpah menyebabkan pucuk berwarna lebih cepat menjadi hijau dibandingkan peletakan pada tempat bercahaya sedang.

Berdasarkan 2 keadaan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaturan lingkungan tumbuh tanaman pucuk berwarna mempengaruhi penampilannya. Lingkungan yang menyediakan seluruh kebutuhan tanaman untuk menjadi cepat dewasa mengakibatkan pucuk berwarna lebih cepat berubah warna menjadi hijau. Begitu pula sebaliknya, apabila lingkungan tempat tumbuh merupakan lingkungan yang minim untuk syarat pertumbuhan yang optimal, perubahan menjadi hijaupun menjadi lambat.

Anda dapat mendownload file ini untuk dipelajari secara offline:
Download via Rapidshare
Download via Ziddu